My Girlfriend = My Big Boss 23

Can I ?

Quote:Mungkin beberapa part akhir-akhir ini terus-terusan bercerita tentang fika. Keknya gak adil kalau gw gak membagi kisah tentang Laras cewek yang juga sangat mempengaruhi hidup gw. Buat para penggemar laras jangan kecewa ya emoticon-Peace

Mungkin kelompok “Lucky 7” saat pertama gw kuliah benar-benar mempengaruhi hidup gw hingga sekarang. Orang-orang itulah yang membuat karakter gw semakin terbentuk. Mungkin antara gw dengan laras itu tepatnya dibilang “HTS” atau “Hubungan Tanpa Status”. Kita berdua mungkin melakukan layaknya orang pacaran, SMS dan telpon sepanjang hari. Walaupun gw tiap hari ketemu di café atau kampus. Gak tau kenapa laras kalau udah malam saat shift gw selesai pasti nelpon gw. Karena hal ini kadang saat dia gak nelpon gw juga merasa ada yang kurang, jadinya gw deh yang nelpon walaupun jarang gw yang nelpon duluan.

Jangan berpikir kalau gw cowok matre ya yang gak mau keluar ongkos. Sebenarnya sih bukan karena gw pelit, tapi karena keadaan ekonomi gw yang memang sedang menuntut gw untuk hemat atau kasarnya pelit emoticon-Hammer.Apalagi habis pulkam kemarin, keuangan gw mendadak down emoticon-Nohope. Bagaimanapun gw mau balas budi ke nenek gw.

Disemester ke-3 ini tentu juga ada “Unforgetable Moment” gw dengan laras. Yah walaupun momennya berbeda dengan fika. Momen dengan fika itu buat gw keringat dingin, tapi kalau dengan laras momennya “Hangat”. Yah hangat dalam artian momen-momen bersama laras itu sangat nyaman. Mungkin rasanya seperti lo lagi manja-manjaan dengan ibu atau ayah lo semua. Mungkin ya, karena gw gak ngerasain hal seperti itu dalam hidup gw emoticon-Smilie.

Saat weekend gw terpaksa menggantikan shift temen gw yang kebetulan lagi sakit. Akhirnya sabtu sore gini gw harus giliran kerja. Yang gw suka kalau kerja sabtu gini banyak cewek cakepnya yang kadang nongkrong di café ini. Dan ada satu yang gw heranin, kadang kalau ada gerombolan cewek dan kebetulan gw yang melayani mereka.


Gerombolan Cewek: Mas, aq pesan capuccino ya mas. (Next disingkat “GC”)

Gw: Es atau panas ?

GC: Es deh mas emoticon-Smilie, mas kalau pesan nomor hape mas boleh gak ?

Gw: emoticon-Confused:


Oke itu salah satu contoh scene yang sering gw alami semenjak kerja disini. Dan kejadian ini gak cuman sekali gw alami, cukup sering gw alami dan gw gak tau kenapa. Padahal gw gak ganteng emoticon-Hammer. Cuman gw gak tau nyebut diri gw apa, “Albino” kalau sebutan gw dengan aji buat gw. Gw gak ada keturunan china sama sekali, tapi kulit gw putih dan gak bisa hitam. Saking pengennya gw punya kulit kecoklatan, gw sama aji pernah berjemur dipantai seharian. Karena kota gw memang daerah pesisir yang penuh dengan pantai. Kulit gw hanya memerah dan keesokan harinya tetap putih dan gak tambah coklat sama sekali emoticon-Nohope.

Oke balik ke cerita, layaknya pasangan-pasangan HTS lainnya. Gw dan laras setiap satnite juga selalu keluar bareng. Mau itu hanya sekedar makan atau cuman mencari angin malam yang kadang membuat gw masuk angin emoticon-Hammer. Selesai shift kerja laras ngejemput gw ditempat kerja. Sebenarnya hal ini membuat gw merasa tidak nyaman dengan yang lain. Ngerti kan gimana kalau agan semua punya hubungan dengan bos atau owner dari tempat kerja agan. Yang pasti bakal jadi omongan dipara pekerja. Awalnya gw merasa sangat terganggu dengan ejekan mereka, tetapi dengan berjalannya waktu. Gw menjadi terbiasa dengan kondisi seperti ini. This is my life, gw yang ngejalanin, gw yang menentukan dan gw harus siap menerima resikonya.

Karena gw belum makan, jadi malam ini gw dan laras mutusin buat makan di tempat makan favorit gw “Spesial Sambal”. Itu warung surganya buat para penikmat pedas. Fika dan laras sama dalam hal ini. Ngakunya kuat makan pedas, tapi didepan sambal tetap aja cuman secuil yang dimakan. Walaupun laras gak terlalu suka pedas, tapi dia yang selalu ngajak gw kesini semenjak tau kalau gw hobi banget makan pedas. Dan pada akhirnya selalu laras yang bayarin hingga gw tengkar mulut dengan laras dikasir.

Disepanjang jalan hingga sampai di Tempat makan gw sibuk membalas sms cewek yang minta nomor gw tadi sore.


Laras: Sibuk smsan sama siapa sih ren ?

Gw: emoticon-Confused: eh ini, tadi sore ada gerombolan cewek gitu dicafe. Pas gw ngelayanin pesanan mereka, eh mereka maksa minta nomor gw. (jaga image emoticon-Cool )

Laras: oh…


Suasana hening pun tercipta lah. Apa gw salah ngomong ya, gw gak bakat soal membaca perasaan perempuan. Karena gw gak pernah jadi perempuan emoticon-Hammer.


Laras: gw jealous ren

Gw: :rolleye: hahahaha emoticon-Ngakak (S)

Laras: kok diketawain sih emoticon-Nohope

Gw: masa lo jealous sama yang begini sih ras. 


Suasana hening pun tercipta kembali. Gw muter otak gw buat menjelasin kelaras dengan kata yang tepat agar laras bisa ngertiin gw.


Gw: enngg, gini ras. Kalau gw ngebalasin mereka dan bersikap baik ke mereka, kan ntar mereka bakal datang lagi ke café. Bukannya itu hal baik buat café lo ras. Anggap aja gw jadi asset disitu emoticon-Ngakak (S)

Laras: emoticon-Smilie 

Gw: gini deh ras, cowok itu punya sifat natural. Cowok itu lebih suka mengejar daripada dikejar. Sudah bawaan dari lahir kalau cowok itu disiapkan mengejar cewek-cewek pilihan dia sehingga cowok akan sangat merasa puas ketika memilikinya. Semakin susah dia mendapatkannya, maka cowok akan menjaganya sebaik mungkin. Percaya deh dengan kata-kata gw.


Omaigad….., sepertinya gw lagi kerasukan roh ciko saat ngomong tadi. Gak tau kenapa gw gak pernah ngomong seperti itu selama ini. Semenjak kenal ciko, sedikit demi sedikit gw jadi ketularan sifat ciko.


Laras: Kalau gitu aq akan menjadi cewek yang memang pantas buat kamu kejar ren. 

Gw: ya emoticon-Smilie, tapi larinya jangan kenceng-kenceng ya. Ntar gw kewalahan lagi ngejar lo emoticon-Hammer

Fika: emoticon-Ngakak (S)


Setidaknya malam itu gw bisa meyakinkan perasaan gw ke laras walaupun dengan cara yang agak berbeda. 

“kriiing… Kriiing…” *bunyi telepon*


Gw: halo fik 

Fika: rendi lo dimana ?

Gw: lagi makan sama laras

Fika: makan dimana ren ? gw kesitu ya. Rumah sepi nih

Gw: he ? mbak may gak masak ?

Fika: GAK… lo dimana ?

Gw: gw di SS babarsari.

Fika: gw kesitu ya.

Gw: ya emoticon-Nohope


Hilang lah sudah harapan gw buat berduaan dengan laras. Padahal momennya lagi enak banget dengan laras.


Laras: Fika ?

Gw: iya, dia mau kesini bentar lagi.

Laras: wah rame donk, dah lama juga gak keluar bareng bertiga. Terakhir kan waktu kita semester satu saat masih satu kelompok.

Gw: emoticon-Nohope


Gak sampai 15 menit fika tiba di SS, memang jarak dari rumah ke warung ini tidak terlalu jauh. Hanya saja kadang macetnya yang bikin lama.


Fika: wah lagi asik berduan ni. Maaf ya ganggu emoticon-Smilie. Soalnya dirumah sepi gara-gara nih si oon lama baliknya emoticon-Ngakak (S)

Gw: emoticon-Confused: oon ? lah lo gurunya si oon apaan donk ? “The Queen Of OON”

Fika: *bletak* (fika menjitak gw) emoticon-Mad:

Laras: gak kok fik, justru jadi makin ramai kalau ada kamu emoticon-Smilie

Gw: Pembohong (jawab gw dalam hati)


Mungkin ini kesamaan gw dengan fika. Kalau gw gak bisa baca perasaan, sedangkan fika gak bisa membaca suasana emoticon-Cape d... (S)


Seusai makan….


Fika: eh jalan yuk. Dah lama aq gak ke malioboro, apalagi malam minggu gini benteng pasti ramai.

Laras: yuk, asik deh keknya emoticon-Smilie

Gw: emoticon-Nohope


Malam ini gw menjadi korban dari keegoisan dari 2 cewek. Padahal gw lagi capek banget. Dimana weekend gini biasanya gw habisin buat bermalas-malasan dikamar. Apalagi lagi musim kemarau gini, klo dah malam gini jogja jadi dingin banget.

Sesampai di malioboro laras dan fika memarkirkan mobil mereka. Gw masih saja setia menjadi penumpang dengan supir-supir yang cantik emoticon-Genit:. Kita pun duduk bareng di benteng. Benteng itu daerah pojokan dekat lampu merah Kilometer 0 jogja. Disitu kalau malam minggu banyak banget pasangan-pasangan yang sedang dilanda cinta. Kadang disini juga ada pentas-pentas kecil-kecilan atau sekedar sosialisasi organisasi mereka. Tempat yang pas buat unjuk bakat.

Saat lagi asik mengobrol tiba-tiba datang segerombolan pengamen yang memang biasa ngamen didaerah sini. Lagu-lagu mereka terbilang kreatif dan enak buat didengarin.


Pengamen: selamat malam mas dan mbak. Izinkanlah kami mendendangkan sebuah lagu buat pasangan yang ada di depan kami emoticon-Smilie


Pasangan ? emoticon-Confused: 1 cowok dengan 2 cewek ? mana ada cewek yang mau diduakan lalu diajak malam mingguan bareng. Bila ada mungkin saja itu adalah gurunya ciko “The Master of Love”.


Pengamen: Seribu rupiah tidak akan membuat anda semua miskin, tapi dengan seribu rupiah dari anda semua berarti membantu kami terus berkarya.


Sebelum bernyanyi pengamen ini selalu berpidato yang sama terus. Tidak percaya ? datang saja kebenteng emoticon-Smilie. Saat itu pengamen-pengamen itu memainkan lagunya “Shaggy Dog – Sayidan”. Saat lagi asik mendengarkan…


Fika: Disayidaan, dijalanaan,, angkat sekali lagi gelasmu kawan (fika mulai ikut bernyanyi lalu berdiri). Ayo ren ikutan nyanyi juga


Alhasil malam itu gw ikut bernyanyi dengan fika dan laraspun hanya tertawa kecil melihat tingkah gw dan fika yang bernyanyi semakin kencang bahkan menyaingi suara pengamen itu. Gw sudah mulai terbiasa dengan kegilaan-kegilaan fika. Semenjak crazy konser itu, beberapa kali gw dan fika melakukannya lagi. Gw mulai menikmati kegilaan ini.



.:: Cerita Selanjutnya ::.