Sekitar 18 Jam perjalanan dari Jakarta ke Palembang (dulu), akhirnya gue sampe dikampung halaman tercinta, gue sengaja gak turun di pool bis yang gue naekin, gue turun dijalan dan lanjut lagi lewat jalur sungai, karena lebih deket.
Semua rasa pegel dijalan ilang semuanya, gue bener bener kangen keluarga gue, dari jauh sudah terliat rumah gue, yang memang dipinggi sungai, gue masih liat ada beberapa anak lagi asik berenang, rumah yang terlalu banyak kenanagan bagi gue.
"Assalamualaikum" kata gue dari bagian belakang rumah gue, dimana tempat biasa gue, oca dan oliv ngobrol. "Waalaikumsallam" terdengar jawaban dari dalem, pas pintu dibuka gue liat adek gue yang nomor 2 Indah yang bukain, mukanya bengong ngeliatin gue.
"Kakak, kok gak bilang mau pulang" katanya masih kaget, sambil salim tangan gue
"gak papa, pengen kasih kejutan" kata gue "emak mana" tanya gue
"ih kakak gitu, ada didepan lagi diwarung" katanya
"ooo, lagi rame ya?" tanya gue, sambil narok tas gue dikursi
"iya kak, alhamdulillah dagangan emak rame terus" kata indah
"ooo syukurlah, eh kamu gak sekolah ndah" tanya gue lagi
"kan lagi libur kak, ini kan tanggal merah" katanya, dasar gue bego, gue lupa klo ini tanggal 1 Januari
"oo iya ya, lupa" kata guee, lalu gue langsung nyamperin emak diwarung, gue liat beliau lagi sibuk ngelayanin ibu2 yang belanja, gue gak mau gangguin beliau, gue masuk lagi ke dalem,
"Ndah, kamu bantuin emak dulu gih, lagi rame tuh" perintah gue
"iya kak" katanya
Waktu itu gue habisin buat istirahat diteras belakang rumah, udara yang bener2 gue udah rindu lama. Tiupan angin sungai bener2 membelai, bikin gue ngantuk. Cukup lama gue duduk merenung disitu, gue lagi mikirin kelanjutan hidup gue. Akhirnya emak muncul.
"Nak, kamu pulang kok gak ngomong dulu" katanya, gue langsung samperin dan cium tangannya, tangan yang selama ini mencari uang buat kebutuhan kami anaknya, tangan yang selama bagaikan tangan malaikat.
"gak mak, Deni juga mendadak pengen pulang" kata gue
"kamu sudah makan nak" katanya, gue cuma gelengin kepala
"yaudah, makan dulu sana, emak sudah masak tadi" kata beliau
gue cuma manggut dan langsung masuk kedalem, gue makan dengan lahap, gue udah lama gak nikmati makanan buatan emak gue.
Setela makan gue kembali ke ruang tengah, emak masih diwarung.
"kamu istirahat dulu sana nak" teriak emak dari warung, gue cuma mengiyakan, dan langsung masuk kamar, gue terlelap cukup lama, akhirnya gue terbangun sekitar jam 4 sore, gue langsung mandi.
Malemnya setelah adek2 gue tidur gue baru bisa ngobrol sama emak, gue cerita semuanya, emak cuma manggut manggut, dari awal gue sampe diJakarta sampe gue ngegelandang di Istiqlal, terus gue kerja di Glodok semuanya gue ceritain, gak ada yang terlewatkan.
"Syukur kamu gak kenapa2 disana ya nak" kata emak setelah denger cerita gue
"Iya mak, untung masih banyak orang baik disana" kata gue
"terus rencana kamu nanti apa" tanya emak
"Kebetulan Deni ada sedikit tabungan hasil dari kerja selama disana, paling besok deni mau cari motor seken yang harganya pas ma, lumayan buat akses kemana2" kata gue
"ooo, iya bagus klo gitu, klo gak cukup bilang emak ya, kebetulan emak ada tabungan, uang yang kamu kirim selama ini mak simpen" katanya
"insha allah cukup mak" kata gue "terus klo sudah dapet deni mau ke rumah Andi, Deni mau ketemu Papanya, Deni mau ngobrol soal kerjaan yang ditawarin andi ke Deni" lanjut gue
"ooo, bagus klo gitu" jawab emak,
"klo gitu, deni kedepan dulu ya mak, mau nyari zul, mau nanaya kali aja dia ada kenalan orang yang mau jual motor" kata gue
"iya, jangan pulang malem2 ya, ati2 didepan, lagi rame orang berantem" kata emak, gue cuma manggut.
Gue jalan kedepan, gue ketemu beberapa orang yang nyapa gue, sekedar nanyain kapan sampe, gue jawab seadanya saja.
Didepan lorong gue liat zul lagi asik ngerokok sama beberapa temennya.
gue samperin dia, "woiii, jongkok mulu lo" kata gue ke dia
"sialan lo den, kapan sampe? gak bilang2 klo mau balik" teriak dia sambil nyamperin gue dan meluk gue.
"tadi pagi, gue juga mendadak balik" kata gue
"ooo, terus kapan lo balik lagi kejakarta" tanya dia
"gak balik lagi, gue mau kuliah disini zul" kata gue
"waah bagus tuh, gue jadi ada temen" katanya
Setelah ngbrol2 ringan bareng dia dan temen2nya, dan gue udah nanyai orang yang mau jula motor, ternyata dia aa kenalan, harganya juga bagus. Gue balik ke rumah, istirahat dan tidur.
Besoknya gue langsung pergi bareng zul, buat periksa motor yang mau dibeli, setelah tawar menawar dan deal, gue akhirnya dapet motor RX King bekas, tapi kondisinya masih bagus. Gue minta dia yang langsung urus surat2nya sekalian balik nama. Dia janji seminggu paling lama selesai. Dan untuk saat ini mototr udah bisa gue bawa.
Sesuai rencana gue keesokan harinya gue langsung ke rumah Andi, gue kesana sore, Papanya memang biasanya sore dirumah, setelah ngobrol2 papanya nyuruh gue besok langsung ke Restoran temennya, dia sudah cerita ke temennya soal gue, gue langsung disuruh bawa lamaran.
Besoknya pagi2 gue sudah berangkat ke restoran yang dituju (maaf gue gak bisa sebutin daerah dan nama restorannya), kebetulan restorannya cukup gede untuk ukuran ko Palembang, gue langsung menghadap manager restorannya sebut saja namanya Pak Edi
"Pagi pak" sapa saya
"ooh ya, masuk" katanya
gue masuk sesuai perintahnya.
"perkenalakan saya deni pak" kata gue
"oo ya, deni ya, saya sudah denger tentang kamu, duduk duduk" katanya
Gue langsung duduk.
"ok, Gini ya den, kemaren Pak Rahmat sudah cerita sama saya, katanya kamu lagi cari kerjaan" katnaya
"betul pak" kata gue
"ok gini, kebetulan saat ini kita lagi butuh satu orang, untuk bagian cuci piring, gimana kamu mau" kata Pak Edi
"baik pak, saya siap dimana saja pak selagi saya mampu" kata gue
"ok ok, bagus kalo gitu, terus kapan kamu bisa mulai" kata Pak Edi
"Besok saya bisa pak" kata gue, kebetulan memang gue lagi gak ada kerjaan.
"ooo, iya saya baru inget, kalo malem ini bisa gak, soalnya nanti malem ada event, dan kita butuh tambahan tenaga" katanya
"baik pak" kata gue
"hahahaha" dia ketawa "saya lucu sama kamu, main terima saja, saya belum kasih tau berapa gaji kamu"katanya sambil ketawa kenceng
"Kalau saya percaya sama Pak Rahmat pak, pak Rahmat mau kasih saya kerjaan disini pasti sudah tau manajemen restoran ini bagus" Jawab saya
"wah, pinter bicara juga kamu" katanya ketawa, "yaudah klo gitu kamu dapet gaji 800rb disini, itu untuk percobaan awal 3 bulan, setelah saya nilai kamu perform akan kita ikat kontrak pertahun, gaji yang didapet UMR ya, kamu gak bisa minta lebih dari itu" katanya
"baik pak, terima kasih, segitu saya kira sudah cukup" kata gue
"yakin ya, gak nyesel, saya gak suka sekarang bilang mau, tapi nanti kalo udah kerja ngeluh, bilang gajinya kecil" katanya
"iya pak, saya gak ada masalah, tapi maaf sebelumnya pak bisa saya minta satu hal Pak" kata gue
"apa itu" tanya nya
"kalo bisa selama kerja saya dijadwalkan masuk malam terus ya pak" kata gue
"waah, aneh kamu, orang pengennya masuk pagi, kerjaan gak terlalu banyak, kamu malah pengen malem terus" katanya
"bukan gitu pak, saya berencana kuliah, jadi biar jadwalnya tidak benturan" kata gue
"ooo, bagus kalo gitu, ok saya setuju" katnya
"terima kasih pak" kata gue
"oh ya, terus buat seragam, kamu nanti saya anter ke HRD, biar dikasih seragam" katnaya
"baik pak" kata gue
Dia pun langsung ngajak gue ke ruang HRD, ternyata disana ada bebepara orang, mereka lagi asik kerja, HRDnya kebetulan seorang cewek, lumayan manis, umurnya mungkin diatas gue sekitar 4 tahun.
"Vin, ini anak baru, namanya deni, ini berkas berkasnya, tolong kamu urus dia, kasih dia seragam dan jelasin job desc nya" kata pak Edi "Saya mau keluar dulu" lanjutnya
Setelah Pak Edi pergi, vina jelasin beberpa kerjaan gue, dan dia ngasih gue seragam kerja.
"Oke, tar sore inget ya, masuk Jam 3, gak boleh telat" katanya
"Siap Mbak" jawab gue senyum
Jam 3 Gue balik lagi ke Restoran, gue langsung ke ruang HRD dan nemuin vina, setelah denger beberapa instruksi dia ngajak gue langsung ke dalem.
"Oke den, disini ruangan lo" katanya, ruangan seukuran 2 x 3 meter, ada beberapa kran air, dan beberapa baskom gede, gue cuma seyum aja.
"Nanti lo ada temen 2 orang, posisi sama kayak lo, sekarang lo ikut gue, gue kenalin sama anak2 dapur" katanya, kebetulan tempat cuci piring berhubungan sama dapur, gue dikenalin ke bebrapa orang yang ada disana, gue cuma senyum senyum, mereka juga menerima gue dengan ramah. Setelah selesai gue balik lagi ke tempat cuci piring, disana sudah ada 2 orang cowok, yang satu seumuran gue, yang satu sudah rada berumur. Vina ngenalin gue ke mereka.
"Oke den, gue pikir cukup ya, untuk maslah teknis lo tnayain sama yang sudah senior dulu" kata vina, gue manggut, dan diapun pergi
Gue ngeobrol2 sama temen baru gue, yang satu namanya Niko (yang seumura gue) yang satu namanya Khairil. Kita saling kenalin satu sama lain, Khairil ngasih tau gue beberapa kerjaan ruti kita, ternya tugas kita bukan hanya nyuci piring kotor, tapi juga nganterin piring2 yang sudah dicuci ke dalem restoran, sekaligus nyusunnya.
"Yuk Den, lo temenin gue bawa ni priring2 ke dalem" ajak Niko, gue nurut aja. Ternyata berat juga pikir gue.
"habis itu kita susun disini" kata Niko sambil nunjuk tempat penyimpanan piring., gue turutin aja.
Ada beberapa anak yang lewat.
"mereka siapa nik?" tanya gue
"ooo, mereka waiters disini, jadi tugas mereka melayani pelanggan" katanya
"ooo, rapi rapi ya" kata gue, "beda sama seragam kita" lanjut gue
"jelas beda la den, kita dibelakang, maen air, mereka didepan, jadi harus rapi" kata niko
"yaudah balik yuk" kata niko "gue males lama2 disini, anaknya belagu semua" kata niko, pas kita lagi jalan mau balik ke tempat kita, ada yang maggil kita
"hei ko, jangan pegi dulu" katanya, kita kompak noleh, yang manggil itu cewek, cantik rambutnya di cepol, pakeannya beda dari yang lain.
"itu liat gak, ada piring kotor, sekalian lo bawa kek, lo juga mau ke belakang kan" katanya jutek. Niko nurut saja "iya mbak" jawabnya,
"Eh lo anak baru ya" tanya nya
"iya mbak" jawab gue
"Cepet cepet belajar ya, biat gak nyusahin" katanya ketus, sialan nih cewek pikir gue, belagu banget, gue cuma senyum. Lalu kita pergi.
"Siapa tadi ko, belagu banget" kata gue
"itu Fitri, supervisor disini" kata niko "memang anaknya gitu, makanya gue males lama2 disini" kata niko
"oooo, tapi cantik ya ko" kata gue
"percuma cantik tapi nyebelin" kata Niko.
Hari itu, gue mulai kerja, kerjaan baru bagi gue, tapi lumayan, anaknya asik2 disini. Cuma satu yang belagu, Fitri.
Semua rasa pegel dijalan ilang semuanya, gue bener bener kangen keluarga gue, dari jauh sudah terliat rumah gue, yang memang dipinggi sungai, gue masih liat ada beberapa anak lagi asik berenang, rumah yang terlalu banyak kenanagan bagi gue.
"Assalamualaikum" kata gue dari bagian belakang rumah gue, dimana tempat biasa gue, oca dan oliv ngobrol. "Waalaikumsallam" terdengar jawaban dari dalem, pas pintu dibuka gue liat adek gue yang nomor 2 Indah yang bukain, mukanya bengong ngeliatin gue.
"Kakak, kok gak bilang mau pulang" katanya masih kaget, sambil salim tangan gue
"gak papa, pengen kasih kejutan" kata gue "emak mana" tanya gue
"ih kakak gitu, ada didepan lagi diwarung" katanya
"ooo, lagi rame ya?" tanya gue, sambil narok tas gue dikursi
"iya kak, alhamdulillah dagangan emak rame terus" kata indah
"ooo syukurlah, eh kamu gak sekolah ndah" tanya gue lagi
"kan lagi libur kak, ini kan tanggal merah" katanya, dasar gue bego, gue lupa klo ini tanggal 1 Januari
"oo iya ya, lupa" kata guee, lalu gue langsung nyamperin emak diwarung, gue liat beliau lagi sibuk ngelayanin ibu2 yang belanja, gue gak mau gangguin beliau, gue masuk lagi ke dalem,
"Ndah, kamu bantuin emak dulu gih, lagi rame tuh" perintah gue
"iya kak" katanya
Waktu itu gue habisin buat istirahat diteras belakang rumah, udara yang bener2 gue udah rindu lama. Tiupan angin sungai bener2 membelai, bikin gue ngantuk. Cukup lama gue duduk merenung disitu, gue lagi mikirin kelanjutan hidup gue. Akhirnya emak muncul.
"Nak, kamu pulang kok gak ngomong dulu" katanya, gue langsung samperin dan cium tangannya, tangan yang selama ini mencari uang buat kebutuhan kami anaknya, tangan yang selama bagaikan tangan malaikat.
"gak mak, Deni juga mendadak pengen pulang" kata gue
"kamu sudah makan nak" katanya, gue cuma gelengin kepala
"yaudah, makan dulu sana, emak sudah masak tadi" kata beliau
gue cuma manggut dan langsung masuk kedalem, gue makan dengan lahap, gue udah lama gak nikmati makanan buatan emak gue.
Setela makan gue kembali ke ruang tengah, emak masih diwarung.
"kamu istirahat dulu sana nak" teriak emak dari warung, gue cuma mengiyakan, dan langsung masuk kamar, gue terlelap cukup lama, akhirnya gue terbangun sekitar jam 4 sore, gue langsung mandi.
Malemnya setelah adek2 gue tidur gue baru bisa ngobrol sama emak, gue cerita semuanya, emak cuma manggut manggut, dari awal gue sampe diJakarta sampe gue ngegelandang di Istiqlal, terus gue kerja di Glodok semuanya gue ceritain, gak ada yang terlewatkan.
"Syukur kamu gak kenapa2 disana ya nak" kata emak setelah denger cerita gue
"Iya mak, untung masih banyak orang baik disana" kata gue
"terus rencana kamu nanti apa" tanya emak
"Kebetulan Deni ada sedikit tabungan hasil dari kerja selama disana, paling besok deni mau cari motor seken yang harganya pas ma, lumayan buat akses kemana2" kata gue
"ooo, iya bagus klo gitu, klo gak cukup bilang emak ya, kebetulan emak ada tabungan, uang yang kamu kirim selama ini mak simpen" katanya
"insha allah cukup mak" kata gue "terus klo sudah dapet deni mau ke rumah Andi, Deni mau ketemu Papanya, Deni mau ngobrol soal kerjaan yang ditawarin andi ke Deni" lanjut gue
"ooo, bagus klo gitu" jawab emak,
"klo gitu, deni kedepan dulu ya mak, mau nyari zul, mau nanaya kali aja dia ada kenalan orang yang mau jual motor" kata gue
"iya, jangan pulang malem2 ya, ati2 didepan, lagi rame orang berantem" kata emak, gue cuma manggut.
Gue jalan kedepan, gue ketemu beberapa orang yang nyapa gue, sekedar nanyain kapan sampe, gue jawab seadanya saja.
Didepan lorong gue liat zul lagi asik ngerokok sama beberapa temennya.
gue samperin dia, "woiii, jongkok mulu lo" kata gue ke dia
"sialan lo den, kapan sampe? gak bilang2 klo mau balik" teriak dia sambil nyamperin gue dan meluk gue.
"tadi pagi, gue juga mendadak balik" kata gue
"ooo, terus kapan lo balik lagi kejakarta" tanya dia
"gak balik lagi, gue mau kuliah disini zul" kata gue
"waah bagus tuh, gue jadi ada temen" katanya
Setelah ngbrol2 ringan bareng dia dan temen2nya, dan gue udah nanyai orang yang mau jula motor, ternyata dia aa kenalan, harganya juga bagus. Gue balik ke rumah, istirahat dan tidur.
Besoknya gue langsung pergi bareng zul, buat periksa motor yang mau dibeli, setelah tawar menawar dan deal, gue akhirnya dapet motor RX King bekas, tapi kondisinya masih bagus. Gue minta dia yang langsung urus surat2nya sekalian balik nama. Dia janji seminggu paling lama selesai. Dan untuk saat ini mototr udah bisa gue bawa.
Sesuai rencana gue keesokan harinya gue langsung ke rumah Andi, gue kesana sore, Papanya memang biasanya sore dirumah, setelah ngobrol2 papanya nyuruh gue besok langsung ke Restoran temennya, dia sudah cerita ke temennya soal gue, gue langsung disuruh bawa lamaran.
Besoknya pagi2 gue sudah berangkat ke restoran yang dituju (maaf gue gak bisa sebutin daerah dan nama restorannya), kebetulan restorannya cukup gede untuk ukuran ko Palembang, gue langsung menghadap manager restorannya sebut saja namanya Pak Edi
"Pagi pak" sapa saya
"ooh ya, masuk" katanya
gue masuk sesuai perintahnya.
"perkenalakan saya deni pak" kata gue
"oo ya, deni ya, saya sudah denger tentang kamu, duduk duduk" katanya
Gue langsung duduk.
"ok, Gini ya den, kemaren Pak Rahmat sudah cerita sama saya, katanya kamu lagi cari kerjaan" katnaya
"betul pak" kata gue
"ok gini, kebetulan saat ini kita lagi butuh satu orang, untuk bagian cuci piring, gimana kamu mau" kata Pak Edi
"baik pak, saya siap dimana saja pak selagi saya mampu" kata gue
"ok ok, bagus kalo gitu, terus kapan kamu bisa mulai" kata Pak Edi
"Besok saya bisa pak" kata gue, kebetulan memang gue lagi gak ada kerjaan.
"ooo, iya saya baru inget, kalo malem ini bisa gak, soalnya nanti malem ada event, dan kita butuh tambahan tenaga" katanya
"baik pak" kata gue
"hahahaha" dia ketawa "saya lucu sama kamu, main terima saja, saya belum kasih tau berapa gaji kamu"katanya sambil ketawa kenceng
"Kalau saya percaya sama Pak Rahmat pak, pak Rahmat mau kasih saya kerjaan disini pasti sudah tau manajemen restoran ini bagus" Jawab saya
"wah, pinter bicara juga kamu" katanya ketawa, "yaudah klo gitu kamu dapet gaji 800rb disini, itu untuk percobaan awal 3 bulan, setelah saya nilai kamu perform akan kita ikat kontrak pertahun, gaji yang didapet UMR ya, kamu gak bisa minta lebih dari itu" katanya
"baik pak, terima kasih, segitu saya kira sudah cukup" kata gue
"yakin ya, gak nyesel, saya gak suka sekarang bilang mau, tapi nanti kalo udah kerja ngeluh, bilang gajinya kecil" katanya
"iya pak, saya gak ada masalah, tapi maaf sebelumnya pak bisa saya minta satu hal Pak" kata gue
"apa itu" tanya nya
"kalo bisa selama kerja saya dijadwalkan masuk malam terus ya pak" kata gue
"waah, aneh kamu, orang pengennya masuk pagi, kerjaan gak terlalu banyak, kamu malah pengen malem terus" katanya
"bukan gitu pak, saya berencana kuliah, jadi biar jadwalnya tidak benturan" kata gue
"ooo, bagus kalo gitu, ok saya setuju" katnya
"terima kasih pak" kata gue
"oh ya, terus buat seragam, kamu nanti saya anter ke HRD, biar dikasih seragam" katnaya
"baik pak" kata gue
Dia pun langsung ngajak gue ke ruang HRD, ternyata disana ada bebepara orang, mereka lagi asik kerja, HRDnya kebetulan seorang cewek, lumayan manis, umurnya mungkin diatas gue sekitar 4 tahun.
"Vin, ini anak baru, namanya deni, ini berkas berkasnya, tolong kamu urus dia, kasih dia seragam dan jelasin job desc nya" kata pak Edi "Saya mau keluar dulu" lanjutnya
Setelah Pak Edi pergi, vina jelasin beberpa kerjaan gue, dan dia ngasih gue seragam kerja.
"Oke, tar sore inget ya, masuk Jam 3, gak boleh telat" katanya
"Siap Mbak" jawab gue senyum
Jam 3 Gue balik lagi ke Restoran, gue langsung ke ruang HRD dan nemuin vina, setelah denger beberapa instruksi dia ngajak gue langsung ke dalem.
"Oke den, disini ruangan lo" katanya, ruangan seukuran 2 x 3 meter, ada beberapa kran air, dan beberapa baskom gede, gue cuma seyum aja.
"Nanti lo ada temen 2 orang, posisi sama kayak lo, sekarang lo ikut gue, gue kenalin sama anak2 dapur" katanya, kebetulan tempat cuci piring berhubungan sama dapur, gue dikenalin ke bebrapa orang yang ada disana, gue cuma senyum senyum, mereka juga menerima gue dengan ramah. Setelah selesai gue balik lagi ke tempat cuci piring, disana sudah ada 2 orang cowok, yang satu seumuran gue, yang satu sudah rada berumur. Vina ngenalin gue ke mereka.
"Oke den, gue pikir cukup ya, untuk maslah teknis lo tnayain sama yang sudah senior dulu" kata vina, gue manggut, dan diapun pergi
Gue ngeobrol2 sama temen baru gue, yang satu namanya Niko (yang seumura gue) yang satu namanya Khairil. Kita saling kenalin satu sama lain, Khairil ngasih tau gue beberapa kerjaan ruti kita, ternya tugas kita bukan hanya nyuci piring kotor, tapi juga nganterin piring2 yang sudah dicuci ke dalem restoran, sekaligus nyusunnya.
"Yuk Den, lo temenin gue bawa ni priring2 ke dalem" ajak Niko, gue nurut aja. Ternyata berat juga pikir gue.
"habis itu kita susun disini" kata Niko sambil nunjuk tempat penyimpanan piring., gue turutin aja.
Ada beberapa anak yang lewat.
"mereka siapa nik?" tanya gue
"ooo, mereka waiters disini, jadi tugas mereka melayani pelanggan" katanya
"ooo, rapi rapi ya" kata gue, "beda sama seragam kita" lanjut gue
"jelas beda la den, kita dibelakang, maen air, mereka didepan, jadi harus rapi" kata niko
"yaudah balik yuk" kata niko "gue males lama2 disini, anaknya belagu semua" kata niko, pas kita lagi jalan mau balik ke tempat kita, ada yang maggil kita
"hei ko, jangan pegi dulu" katanya, kita kompak noleh, yang manggil itu cewek, cantik rambutnya di cepol, pakeannya beda dari yang lain.
"itu liat gak, ada piring kotor, sekalian lo bawa kek, lo juga mau ke belakang kan" katanya jutek. Niko nurut saja "iya mbak" jawabnya,
"Eh lo anak baru ya" tanya nya
"iya mbak" jawab gue
"Cepet cepet belajar ya, biat gak nyusahin" katanya ketus, sialan nih cewek pikir gue, belagu banget, gue cuma senyum. Lalu kita pergi.
"Siapa tadi ko, belagu banget" kata gue
"itu Fitri, supervisor disini" kata niko "memang anaknya gitu, makanya gue males lama2 disini" kata niko
"oooo, tapi cantik ya ko" kata gue
"percuma cantik tapi nyebelin" kata Niko.
Hari itu, gue mulai kerja, kerjaan baru bagi gue, tapi lumayan, anaknya asik2 disini. Cuma satu yang belagu, Fitri.