Hey Gadis Horror (I Love You) - Part 12

CHAPTER 12



Gue nongkrong di kuta, sepulang gawe. Seperti biasa nenangin diri (dirimu dirinya tergila- gila padaku) ini gue bikin plesetan lagu ko mirip kisah cinta horor yang sedang gue alami ya? . Kenapa si cewek jaman sekarang sebuas itu? Gahar, band2 blackmetal juga kalah gahar menurut gue. Mungkin.

Si item gak nongol2? Bathin gue.

Gue isep rokok gue yg tinggal setengah batang, banyak yang bilang kalo tinggal setengah gini lagi enak2nya, emang bener sih, rasanya itu gak akan bisa di ungkapin bahkan di tulisan ini.

Si item nongol. Dia lagi sibuk cari parkiran kosong. Selesai memarkirkan motor dia berlari kecil ke arah gue, karena parkiran berseberangan dengan mini market ini, tiba-tiba si item ketabrak busway (enggak becanda, lagian gda busway di bali )

"oii bro, dari tadi?" Sapanya.

"dari kemaren sal nginep gue di sini" jawab gue ngasal. "ceileeee, baru terlambat setengah menit ngambek!" "kamu sih, gak pengertian ama akoohh" jawab gue banci2an "oke stop! Gue jijik men"
"buahahaha"

"oia, lo mau curhat apaan lo kan jomlo apa yang di curhatin!?" Tanyanya "sett! Selepe lo! Belum tau gue sekarang.. "
"oh lo dah punya cewek sekarang bro!?" "belum sih?"


Faisal " : "

"jadi lo mau curhat apa?"

Gue menceritakan semuanya sedetildetilnya ke sohib gue.

" wuanjrit berlimpah banget rejeki lo bro!!" Treak2 dia gan. Orang2 sekitar menatap ke arah kami duduk.

"lo biasa aja bisa?" Hardik gue. "abis gue gak terima bro."
"lo gak terima? Yaudah gebokin aja orangnya yuk!?" Kata gue ngelaba. Dan kita cekikikan berdua.
Diam. Cekikikan lagi.
"gini deh serius2" katanya mulai serius.

"lo mending cari tau dulu deh asal usul mereka, lagian masih banyak yang gak lo tau dari mereka berduakan? Kalo gue simak dari cerita lo, mereka berdua 'horor' men!" Sambungnya. "lagian gue gak mau keperjakaan sohib gue di renggut oleh tangan2 tidak bertanggung jawab!" Sambungnya lagi ngasal.

"gue gak perjaka Panjul!" Kata gue.  "tapi di bali lo masi perjaka!?" Ejeknya. "ia sih "
"dasar jago kandang"

"Heh!" Gue toyor palanya.


"yaudah gimana menurut lo saran gue?"

Ya emang ada benar nya si plastikmen ini, banyak terlalu banyak malah yg belum gue ketahui dari mereka berdua. Emang horor duaduanya yang satu horor galak, satu horor lembut.

"woi ngelamun! Mati ntar lo" pekiknya. "hmmm. Oke deh gue pake saran lo" "yaudah pake aja jangan sampe hamil ya!" "yeee! Kantong keresek"
"dih. Boneka sawah!" "ketan  item!!" "bakso ikan"
Kami pun tertawa dalam kemesraan dua orang sahabat : SEKIP!
sampai kost. Maya terlihat gue duduk di teras kostnya. Dia melihat gue. "woi! Sini.." Panggilnya mesra banget
"bentar gue ganti baju dulu" "ntar sini ya?"
"iyaaaa..."

Setelah ganti baju, gue ke kamar maya.


Gue duduk di terasnya. Bersama maya tentunya. "olive mana may?"
"dia cabut, beberapa hari lagi ada nyokapnya, jadi tinggal di hotel" jelasnya "oh terus? Ngapain lo nyuruh gue ke sini?"
"gapapa, kangen aja" ucapnya pelan banget pas bagian yang enak itu. "apa!!??" Gue mengaharapkan siaran ulang.
"mau minum apa?" Balik nanya gak nyambung. "kecuali tequil*" kata gue.
Dia ngakak, terus masuk kamarnya. "nih", dia membawakan coke

"gue mau ngobrol serius nih, tapi jangan kaget ya!?" Gue ....