CHAPTER 14
Entah harus gimana yah biarlah waktu yang menuntun gue. "gilaaaaaang." Sapa olive, dan melemparkan senyuman termanisnya. "hai, liv." Gue bales senyum memaksa, mungkin aneh jadinya.
"dalem bentar ya." Katanya ngeloyor masuk. Tentu saja menggunakan tongkat sebelah.
Gue membeku sejenak dan memutuskan untuk berenang di kasur, karena memang waktunya gue tidur, karena besok nguli lagi.
Gue memandang sejenak kamar maya, pintunya tertutup.
Setelah dari kmr mandi, gue bergegas menuju kasur kesayangan. Dan kali ini gue gak lupa mengunci pintu, gue takut ada teror tak terduga lagi. Kan enak jadinya
Dan gak butuh waktu lama gue terlelap.
...
Paginya gue bangun. Belum ada tanda2 keberadaan mereka berdua. Pintu kamar pun tertutup rapat. Dan gue gaspol menuju pekerjaan yang memilukan hati
SEKIP.
Sudah satu minggu sejak penembakan itu terjadi, gue heran kenapa gue punya cewe tapi kok gini sih. Gda kabar ngilang. Gantung. Tapi yasudahlah lagian gue belum begitu sayang ama si kardus itu, jadi gue selalu menyibukkan diri.
Sore itu seperti biaya gue di kuta sendiri. Tanpa faisal. Gue sempet telp dia lembur. Semua aja sibuk!! Kok gak pada peduliin gue sih (gue tampol ni diri gue sendiri).
Telp bergetar di saku gue. Itu maya. Gue senyum. "halo?" Gue menyapa.
"saiankkk kamu di mana?" Teriak men dia, tembus ampe ke otak suaranya. "ehm. Gue di kute lagi nongkrong, lo kemana aja!?"
"oia aku lupa bilang aku di lombok, ada urusan kerjaan. Ma'af ya lupa sumpah " "kamu belum pernah ambil cutikan selama ini?" Tambahnya.
"kamu cuti deh, aku beliin km tiket, ak dapet resort gratis di Senggigi dari pamanku untuk 1minggu ini udah hari ketiga ak di sini. Yah mau yah??"
Lombok, Senggigi? Gili terawangan? Horaaayyy. Bathin gue. "duh gimana ya, bentar deh gue coba tanya HO gue dulu." "akey. Kabari secepatnya ya!?"
"ya.." Tut.
Gue telp bos gue.
"halo pak, iya pak bner, gini pak.. " gue menjelaskan detailnya ke bos gue. Hasilnya adalah di ijinkan, untung gue smpe target bln kemaren, jadi lagi manis2 dia, coba gak sampe, sakit aja di suru masuk!
Dan gue kembali menelpon maya. Dia senang banget denger kabar dari gue. Dan dia bilang nanti di kabari soal tiket.
Gili terawangan im coming!
Sampek kos, gue mengecek hp ada sms dari maya yang merupakan kode booking keberangkatan denpasar-lombok/mataram. Pukul 10.15. Menggunakan maskapai singa air. Gue pun bergegas mengepak barang2 gue. Tidak lupa pengam*n wakwaaaww.
...
Besoknya gue sudah di bandara menggunakan taxi, lalu cek in bagasi jm 09.20an lah. Tinggal menunggu terbang.
Gue melihat berkeliling. Banyak juga bule si bali ini, gue paling gemes ama anak bule, kecil2 bahasa inggrisnya faseh, yaialah namanya anak bule masa jago bahasa sunda How are you? damang kang (gt jadinya kira2
Terdengar seperti dari kejauhan panggilan penerbangangan gue. Gue bergegas menuju pesawat. Gue lupa seatnya, yang gue inget gue duduk di (samping pak kusir yang sedang bekerja ) dekat sayap. Take off adalah hal yang paling menyebalkan menurut gue. Duduk dekat sayap juga menyabalkan. Karena gue orang pertama yang menyaksikan kalau2 sayapnya lepas tiba-tiba. Pesawat itu merupakan transportasi yang paling membuat penumpang pasrah bagaiman tidak, kalo kita jatoh gatau kemana, kalo gak meledak di atas, yang paling enak jatuh di laut? Siapa bilang, sebelum Sampe laut udah pretelan tu body pesawat, sampe aer meledak.
Ko jadi ngomongin kecelakaan. Mending tidor dah. Kalau tidak salah lama penerbangan sekitar 1jm 45menit (bener gak) lupa.
Sesampainya di bandara lombok gue, langsung di sambut si kardus. Dia datang memeluk dan mencium gue.
Gue "......."
Orang "wasweswos.. Anjrit ni sopir pake di cium majikannya segala" mungkin begitu prediksi gue.
"yok." Ajaknya ngeloyor. "lu naek apa?" Tanya gue. "aku bawa mobil rental." "ohh.. Oke"
Maya ngerental seonggok mobil ber merk angpangza. Gue langsung memasukan barang gue k bagasi.
"sini gue yang bawa." Ujar gue.
"eh gk usah biar aku aja, kamu pasti capek perjalanan." "oke deh.. Yuk Pir!?"
"par pir par pir, gue tendang mau!!" Marah dia gan.
Kita pun melaju ke Senggigi. Melewati kota mataram. Sepi kotanya gak kek bali, gk macet juga.
Di sepanjang Senggigi gue manjakan oleh pemandangan alam laut yang begitu mempesona, lautnya biru cerah, dan bersih, gak kalah mempesonanya ama bali. Sesampainya d hotel apa resort ya, yang jelas itu di Senggigi. M*rina hotel. Di hotel? Berduaan bro. Ajib!
"yuk" maya membuka pintu kamar hotelnya.
Ada anak bule cewe. Sekitar 5 tahun mungkin. Sama mbok2. "ini Kaira, adikku." Kata maya. Ngenalin.
Gagal berduaan. Ngasuh nih jadinya.
"helo, I'm Kaira what is your name?" Katanya lucu banget gan, rasa pengen gue dudukin. "helo, I'm gilang, how year's old Kaira?"
"I'm five! You are boyfriend my sister?" "you many talk!?" Kata maya kesel.
"I'm not talk with you." Bantahnya.
"bi ni si adek bawa jalan dulu." Perintahnya. "ya kak." Kata sibibi itu, dipanggil kaka dia "you wanna play at beach?" Kata sibibi.
"yes! I wanna play at beach, I want to swim with the fish!!" Kata Kaira heboh sendiri. Maya sibuk ngutak atik tas, mungkin cari sesuatu.
"bye my lovely kakak, bye.. What's your name I'm forget?" "gilang"
"bye gilang,see u."
Lalu maya menciumnya, dan mereka berdua pergi, tinggal gue ama maya. Gue duduk di sofa. Maya mengambil 2 b*r, lalu mendekati.
Dan...
Duduk miring di pangkuan gue, satu tangan melingkar di leher gue. Ada yang kedudukan di bagian tubuh gue