Hey Gadis Horror (I Love You) - Part 15

CHAPTER 15



Hari itu menurut gue indah banget. Cantik galaknya maya tuh gak kenyang2 dah buat di pandangin.

"apa bener hanya karena gue gak bikin lo muntah lo bisa sayang sama gue?" Tanya gue akhirnya. Berat juga badan si kardus ini lama2.

Maya menghembuskan asap rokoknya. Memainkannya hingga berbentuk lingkaran.

"sebenernya bukan itu aja, tapi itu salah satunya. Gmna gue bisa ber'hubungan' kalo gue jijik ama kamu." Ucapnya pelan, aroma nafasnya masuk ke sela2 hidung gue, saking dekatnya wajah kami. Tapi gak bauk. Harum. Makan apa ini orang? Bathin gue.

"berhubungan? Maksudnya?" Meyakinkan sebenernya tau sih

"gue gak punya alasan lain, gue pernah denger cinta atau mencintai seseorang gk butuh alasan kan?"

"intinya kalo gue berhasil berhubungan ama kamu berarti gue sembuh. Tapi gue belum berani coba sekarang2. Jangan marah yah sayang. Sabar ya. Aku kasih nanti " katanya lugas.

"gue juga belum sepenuhnya sayang ama lo may, tapi gue akan terus mencoba. Masalah yang 'itu' gue juga gak terlalu menggebu2 kok(sebenernya menggebu banget! Tapi gue jaim pada saat itu).

"serius?" Tanyanya menyelidik. "iya." Jawab gue polos.
"ini yang menyembul apaan!? Ni gue lagi dudukin" memandang gue, dan tersenyum genit.

Wuanjreeett! Ini mah normal sih, tapi harusnya liat2 situasi donk, dasar lo gk mau kerja sama (entah gue ngomong ke siapa).

"maya " pekik gue. Terus kabur dia. Ke dalem toilet sambil tertawa. Kemudian keluar lagi.


"main pantai yok!?" Ajaknya.

Tanpa menunggu jawaban gue, dia langsung tarik lengan gue. Lalu berjalan menuju pantai Senggigi terletak di depan Marin* hotel. Ada pub2, kafe2 kecil di depannya, bserta penjual2 makanan di pinggir jalan. Gue masuk area pantai yang sudah ramai pengunjung juga, gak terlalu ramai sih. Pantainya bagus banget. Ni baru Senggigi gimana gili terawangan ya, yang katanya karang2nya terlihat dari permukaan.

Gue melihat maya mendekati adiknya. Mereka kejar2an dan bermain, satu yang terlintas di pikiran gue, maya kalo lagi begitu tampak normal seperti cewe2 pada umumnya, orang gak akan menyangka kalo dia lesb*. Gue bener2 iba, gue sadar segimanapun ia modus2in gue. Gue gal Sampe hati menyentuhnya sampai saatnya dia minta sendiri. Gue gak munafik dan gue sama aja kek cowo2 laennya yang menginginkan 'itu'. Tp kali ini gue akan sabar untuk dia.(itu pemikiran gue dulu). Setidaknya biarlah sia ngerasain kasih sayang tulus dari seorang cowok, bukan cuma napsu sesaat.

Setelah lama duduk, akhirnya gue memutuskan untuk ikut main, karena kaira terus memanggil2 gue. Sumpah lucu banget, rambut blonde, mata besar biru, idung mancung, pipi tembem, gigi kelinci. Gemuk, kalo gede pasti kakanya kalah cantik, (apa gue depein aja kenyokapnya ya, buat gue nikahin 15 taun lagi : ).cadel2 bule, terus banyak ngomong gitu gak mau diem. Ada mungkin 10 kali bulak balik jadi kuda2an. Rasanya mau lepas tulang punggung gue, karena gak enteng dia gan .

...

Malamnya gue berencana nongkrong di marin* cafe, cafe yang paling top menurut gue di Senggigi. Jiah anak band nonton band. Tapi gapapa bagus untuk gue, sekalian belajar, dan jadi tolak ukur untuk gue nanti.

Gue masuk, ruangannya tidak terlalu besar. Bertingkat dengan furniture vintage, panggung minimalis di tengah, dan bar di sebelah kirinya.

Gue memilih duduk di samping bar, dan memesan b*r. Gue lupa maya pesan apa yg pasti jenis cockt*il.

"cobain?" Maya menawarkan


"ogah pait" bantah gue. "enggak ini manis yank!"
Gue tarik gelas dari tangannya mulai menyesapnya. Manis. Ada rasa mint juga.
"gimana  enak?" "ya lumayan!" "mau gue pesenin?"
"gak, gak usah, gue ini aja."

Band sedang bersiap-siap. Gue ngobrol ringan dengan maya, belum terlalu ramai. Hanya beberapa table yang sudah di tempati. Gue lupa nama bandnya. Dan band mulai memainkan lagu2 slow, biasa di awal perform. Lalu maya berjalan menghampiri si vokalis wanita, terlihat berbisik. Dan kembali senyum2 sendiri.

"ngapain?" Tanya gue.

"ada dehh" jawabnya mengedipkan mata. Dan setelah berjalan sekitar lima lagu.
"kita ada guest star malem ini dari bali. Katanya sih mau ngejem maen drum. Give applause buat gilang." Kata si vokalis cewe, haedeeeh kerjaan si kardus ini. Mau gak mau gue maju. Dan bersalaman dengan pemain drum di sana. Gue memainkan sekitar 2 lagu, kalo tidak salah dear god dari avenged sevenfold, dan that's what u get nya paramore.
Berhasil, karna keduanya band favorit gue, semua permainannya ada di kepala gue. "yeeee.. Kamu keren yank! Aku vidioin loh" katanya senang.
"hehe makasi, udah buat orang kerja di waktu liburan!" Jawab gue sedikit ketus.


"ya gapapa yank, kan gue belum pernah liat km perform!" "iyaaaa..."
Waktu menunjukan jam 1 lewat. Maya menghabiskan 3 cockta*l. Dan mabuk . Untung deketan hotel ama kafe. Gue gendong dia di punggung. Sampai di kamar tidak ada tanda2 si kaira dan bibi, mungkin beda kamar. Mungkin.

Gue merebahkan maya dan (membuka seluruh pakaiannya dan siap menerjang, ngamplong!) menyelimutinya.

Gue duduk disampingnya, maya memeluk paha gue. Dan terlelap. Gue menonton acara TV kabel film action gue lupa filmnya. Sampe gue terlelap akhirnya.

...

Pipi gue di tepuk2 seseorang dan terasa berat perut gue, kek di dudukin. Gue buka mata. Kaira? Dia berpangku di atas perut gue.
"morning horse!" Sapanya. Gara2 maen kuda2an gue di panggil begitu. Gue tengok samping maya gk ada. Clingak2. Gda juga.

"morning my princes. Where's kaka?" Tanya gue. "I don't know, maybe buy something for u eat" Maya nongol bawa si faisal (keresek belanjaan) :
Lalu kaira lompat menyambut kakanya, dan terus mengoceh.

Dia menghampiri dan duduk di samping gue, kemudian mengecup kening gue. Pagi yang istimewa

"kamu mandi sekarang kita ke gili terawangan" katanya


Gili terawangan !!! Bathin gue bersemangat.