CHAPTER 18
Fantasi gue melayang ke mana2 gila. Ngilu gue dengernya. Akhirnya gue memutuskan balik hotel.
Gue terdiam.
Lupa jalan gue! Ah bodo amat tanya2 aja. Bathin gue.
Stelah perjuangan panjang akhirnya gue sampai juga di hotel. Lansung mandi.
Hati dan pikiran gue gak singkron sekarang gue di buat gila oleh sosok maya. Inisih namanya egois. Kasarnya ini sih dia hanimun sendiri, gue?? Kalo lagi gini gue benci banget ama yg namanya 'sabun'. Jauh2 dah lo sabun, dari pada gue panggilin temen2 gue terus gue gebokin! Suara maya terus berputar di pikiran gue, jadi kotor terus, tp sedikit cemburu.
Jujur gue sulit mengungkapkan bahkan saat gue menulis chapter ini. Begitulah yang gue rasakan dulu.
Pintu kamar mandi di ketuk!
"yaaaaankkk!??? (lagi apa ngikut donk, kata gue )" Sapa maya. "lagi masak nasi may" jawab gue asal.
"garing akh! Buka!" Katanya
What!! Buka!? Salah denger gak nih? Bathin gue.
"bentar nasinya belum mateng." Jawab gue makin ngasal. "bukaaaaa, gue tendang ya yank! "
"oke, bntar" mata kelilipan shampo. Gue gak sabunan bete gue ama sabun Gue buka pintu sedikit.
"apa?" Tanya gue.
Kemudian ia mendorong pintunya paksa.
Memeluk dan mencium bibir gue. Shower saat itu belum mati, gue dan maya semakin dalam menikmati cinta yang lama tertunda, siraman dan suara percikan air seakan menambah kemesraan gue dan maya, dan kami saling mengerahkan semua cinta yang kami miliki.
Skip
(Gue gak ngapa2in lo gan, jangan omes ye )
Jujur ini chapter yang paling bikin gue ngilu ngebayangin nya. Selesai mandi (tentunya berdua) :
"maaf ya yank, gue belum berani untuk melakukan 'itu'. Ma'af banget. Gue masih takut kare.... "
"ssssttt." Gue memotong.
"gue mulai sayang ama lo may, bukan makin napsu. Lo harus pahami, gue gak melulu menginginkan itu! Walau kadang hati gue mau, gue menepis, dengan rasa sayang yg gue punya. Cinta gak melulu soal s*x. Gue sabar ko. Gue sabar nunggu lo 100% berubah.
Berubah lah demi orang2 yg lo sayangi, mungkin itu bisa memotivasi lo. Sayank" ucap gue. Lalu maya mengecup pipi gue pelan.
Gue
"clubing yok yank " ajaknya.
Horeeeeee
"yok. Sekarang yank?"
"ntar tunggu bikini bottom muncul ke permukaan!" Katanya ngasal " yaialah syg sekarang" sambungnya.
"kamu kan dah keren sekarang tunggu di luar gue mau ganti baju, mau cantik buat kamu!" "ngapain keluar? Kan tadi udah liat yank pas mandi"
"keluaaaarrr!!! " marah dia gan "oke" kabur.
Gue keluar menuju lobi. Gue masih membayangkan tragedi kamar mandi i'm in love : Bibirnya, tanganya........
Bener2 gak abis pikir, gue mengingat waktu dia masi jutek, galak, songong. Berbeda banget ama sekarang.
Gue menyulut (keributan di tengah2 keramaian, ), menyulut rokok. Dan menunggu. 5menit
10menit 15menit
10menit mundur lagi : 45menit
Dan...
"cantik gak yank" maya membisiki telinga gue. Gue cm sedikit terkejut. Gue menoleh.
Ia berputar 180 derajat, ala model.
Ya ampun cantik banget si kardus belekok ini. Rambutnya di gelung ke atas, dengan make up tipis, lipstik merah ala taylor swift, dress merah marun diatas lutut 1 jengkal, tangan seperempat, tapi ini yang bikin s*xy penampilannya, bagian belakangnya terbuka sampai hampir semua punggungnya terlihat, dan sepatu cantik motif simba berhak sedang.
Gak bisa berkata-kata.
"ayok yank, partiiii!" Ajaknya menarik tangan gue. Gue masih gak bisa ngomong.
"udah ah liatinnya! , nanti Pengen lg!?" Katanya sambil melangkah.
Ternyata malam di gili dahsyat pemirsah, hingar bingar musik dimana-mana terutama reaggae, yah pantai memang identik dengan musik yg satu ini. Beberapa mata memandangi maya, mata laki2 tentunya . Haahhh resiko orang cantik.
"gue tau kamu ngintilin tadi."
Panas langsung meyerubung dari bawah menuju pangkal kepala gue. "gapapa kok, gue seneng, berarti kamu cemburu. " lanjutnya.
Gue ".....
"gue cuma godain kamu yang lg nguping, padahal gue gak ngapa2in tadi di kamar Jeane." Lalu senyum, cantik banget.
Gue, bukannya cemburu sebenernya, gue cuma marah dia gak nepati janjinya untuk berubah. Padahal ngapa2in juga gapapa ama cwe ini
"ini tempatnya yank!" Katanya mengarah ke tempat itu.