CHAPTER 22
Ini sudah lebih dari sebulan. Kemarin maya telp dia masih blm bisa pulang, dia lanjut ke ausi karena ada urusan dengan keluarganya.
Gue merenung sendiri di depan kost. Apa kerjaan dia sebenernya, Sampe sekarang pun gue gak berani tanya, gue lebih memilih maya cerita dengan sendirinya nanti.
"fuuuhhhh.." Itu hisapan terakhir gue, rokok emang tmen sejati d saat gue banyak beban pikiran asep rokok lebih manjur dari pada asep obat nyamuk
Jadi sering berpikir untuk apa maya sayank banget ama gue, apa ada hal lain, tapi. Gue meragu kali ini. Maya itu terlalu perfect buat gue, tiap jalan berdua semua cowo melirik, ada beberapa cowok juga melirik gue (gak usah gue perjelas )
Sepertinya ada sosok berdiri di samping gue. Setan apa jin apa maho, gue lebih milih ketemu setan dari pada maho
"gilaaaaang" suara cewek dan gue kenal sapa lembutnya. "olive." Jawab gue.
Gue terperangah, melihat dia hampir 1 bulan lebih. Semakin manis emang TS pernah jilat? Dhuuuaaarr!
Dan yg mmbuat gue bahagia, tongkatnya sudah tidak ia pakai lagi, ia sudah bisa berjalan. "lo udah sembuh liv?" Tanya gue penuh semangat.
"udah donk liat" ia berputar. "wow.. Cepet juga ya?"
"ikh, lo mau gue sakit terus ya?"
"ya enggak sih, cuma ya.. Ah lupain, yg penting lo sekarang bisa berjalan lagi aja gue udh seneng banget"
"semua berkat lo juga kok, lo tuh pahlawan gue!" GR gue.
"eh gue masak, ke kamar maya yuk!?" Ujarnya.
"oya? Kebetulan gue belum makan dari semenjak di dalem kandungan mak gue" "hahaha... Ada2 lo tuh!! Ayok deh"
Gue menuju kamar maya dengan olive. Olive gemukan bukan gemukan sih tapi berisi, ini bedanya olive ama maya, maya tuh kek model tinggi tp gak montok, kalo olive lebih pendek dari maya tapi beuh! Ngeliatnya kenyang banget, keknya makan 1 kenyang seminggu.
Gue masuk kamar maya, sudah di hidangkan kek RM padang. Meja kecil maya penuh, macam2 masakan. Ngiler gue.
"banyak banget, siapa yang makan?" Tanya gue. "kita berdua"
"mana abis??"
"yaudah sekuatnya aja gilang" "oke deh!"
Bukan ikut makan olive lebih memilih senyum2 liatin gue lagi makan, lalu berjalan ke dapur untuk mengambilkan minum.
"lo cakep lama2" katanya.
Gue kelesek!! Ampe batuk2 sakit banget, olive langsung mendekati gue menyuruh minum. "lo gapapa?" Tanyanya khawatir.
"lo ngedadak banget si kalo ngomong! Lagian apasih maksudnya!?" Dia malah ketawa.
"yaudah maap" senyum. Maniiiis banget.
Selesai makan, gue dan olive memutuskan duduk di luar. Kita sama2 ngerokok waktu itu. Sambil bint*ng kecil la la la lala..
"lo jadian ama maya?" Frontal gan. Sekarang keselek asep, batuk2 lagi. "minum dulu minum dulu" katanya panik.
Ahhhh !! "ini b*r liv!!!" Teriak gue, gue keselek bukan susah kencing! "aih lupa gue! Bntar2" lalu ia ke dalam mengambilkan air putih.
...
"ko lo gak jawab?" Tanyanya menyelidik "enggak kok!"
"beneran?"
Ini nih kalimat jebakan "ia enggak liv".
pasang tampang gitu dia. "lo kenapa?"
(enggak ini emotionnya kepencet TS )
"gak papa kok"
"ini Malem minggu ya!" Pertanyaan aneh "ini Malem kebangkitan power ranger liv" "akh lo mah becanda mulu."
"iya2 Malem minggu terus?" "jalan2 "
"hah? Kemana?" "sky gard*n yok"
"haduh dugem itu mah" "pengen "
"haduhh.. Ayok deh."
Dan kami pun melunjur ke jalan legian, ke sky gard*n tempat fenomenal juga di bali, rame mulu gda matinye! Sampai sana gue membayar tiket dan mendapatkan 2 botol b*r tapi buka bint*ng, gak doyan gue
Kita menuju rooftop, tempatnya paling atas yaeyalah namanya juga rooftop. Wah gak seperti yang gue bayangin kalo di atas sini gak terlalu pengap karena semi outdoor. Gue bisa dengan bebas melihat keramaian di jalan legian dari atas sini. Olive membeli membeli cocktail. Mirip warna susu gak tau apa namanya.
"kamu pernah kesini sebelumnya?" Olive membuka pembicaraan" "belum! Tapi liat dari luar sering." Jawab gue.
"gimana asik gak?"
"ya asik sih, cuma sumpek banget rame!"
"yah lo bete donk?" "enggak kan ama lo liv" " "
"liv muka lo merah" ejek gue.
"eh.. Ahhh" mukul manja. Ah gue gigit nih. "gue beliin lo minum, bentar ya!"
Buset olive belakangnya kek mobil niss*n juk*.. Nampol banget kalo kena muka! Hadehh godaan.
Tidak lama ia kembali, aduh olive depannya bemper pajer* sport banget. (kebayangkan gan)
"ini?" Menyodorkan gelas panjang, minuman mirip susu coklat.
Gue geleng2
"ini enak ko gak pait, coba dulu!"
Enak kek susu, ada mint2nya, pait dikit. "ini apa sih?"
Apa gtu gue lupa.
"lo mau mabokin gue!" Tanya gue kePDan.
"enggak kok ini buat kuat, eh.. Buat hmm hmm, buat kesehatan" jawabnya gugup. Lalu pura2 nari2.
Apasih!? Aneh juga si bantal ini.
Lama2 enak juga abis segelas, dan ini udah gelas kedua gue habisin.
Kok gue santai aja si olive peluk2 gue. Gue baru menyadari kalo dari tadi olive melingkarkan tangannya di leher dan Berhadap-hadapan. Tangan gue pun bandel bales memeluk pinggangnya.
Olive mengigit bibirnya sendiri. Memandangi gue tajam. Bibir Gue mau begitu saja menerima sentuhan bibirnya.
Lama.. Gue terbawa olive..
Lalu membisiki gue. "balik ke kos yuk"