
CHAPTER 25
gue menuju toilet di tempat karaoke tersebut. duh mana bisa di toilet gini. mas2nya aja di samping toilet.
"bentar ya yank" kata maya.
gue mengangguk menunggu maya pee (sambil maen bola ). kemudian ia keluar.
"ah lega yank, eh yank kabur yuk!" ujarnya. "kabur? ntar ngambek mereka berdua?" "enggak, yu"
maya menarik tangan gue pergi dari tempat karaoke. wajah maya agak muram saat itu. gue gak tau mengapa, tapi gue merasakan itu.
"yank liat2 apartment yuk. di daerah seminy*k" katanya. "lo mau pindah yank?" tanya gue.
"yaa.. kan emang kmaren di gili kita udah bahas, maksud gue dari pada ngekost gak jadi milik sendiri mending kita cicil apartment"
ada bener ada enggaknya sih, benernya ia kost murah tapi ngayain yang punya kos (maaf ya agan yang juragan kos), enggaknya setahu gue apartment itu minimal dp (seribu rupiah ) 100jt.
"DPnya kan mahal yank" kata gue.
"ada tabungan gue yank, ya nanti nyicil bareng ya" ujarnya. "ohh gitu (ohh apa gatau)"
gue menuruti ajakan maya, melunjur ke arah apartment yang maya inginkan, ternyata sebelumnya dia memang pernah kesini.
megah gan bangunan besar. mirip hotel bintang (kecilllldilang.. ) bintang lima. masukpun melewati resepsionis. bangunan menyerupai stadion lapangan sepak bola melingkar di tengah kolem (ikan, ngemplong!) kolam renang. begitu datang maya di sambut oleh seorang wanita usia sekitar 30an nyentrik sih, ibu2 gaulah, ia merupakan marketing pemasaran dari apartment ini.
"gimana jadi mbak?" katanya menawarkan. gue "... la la la "
"kemarin senidiri kesini ini pacarnya mbak?" kepo dia.
"iya mbak, nanti kami yg akan menempati apartment ini." kata maya. "ohh.. okey jadi? masnya mau lihat2 kan?" ujar si mbak2 jamu
gue mengangguk.
gue menuju kamarnya paling pojok lantai bawah. begitu pintu di bukakan oleh si mbak tadi.
gue terperangah. bagus banget gila! model mezzanine, dalem ruangan bertingkat, kamar di atas, yang arsitek pasti mengerti gue susah jelasinnya. full furnish, full elektronik, mewah banget design temboknya bercampur kayu, membuat ruangan adem. seet dah ini kreditnya ampe di surga juga masih di tagih keknya.
"gimana yank?" katanya.
"bagus banget yank, boleh uang mukanya di cicil seumur hidup?"
"hahahaha garing akh, eh yank enak di atas bobonya, trus di sini kedap suara banget, bebas teriak2" katanya setengah berbisik.
lalu maya berbincang lagi dengan si mbak itu. (mbak itu! mbak itu! nama saya tsumini mas). ohh oke sumini. kata gue.
gue masih takjub, ini sih bawa badan doank, apa2 udah ada semua.
maya memanggil gue, dan menyuruh ikut berbincang masalah pembelian dan cicilan kalo gue gak salah cicilannya sekitar Rp. 3.***.***,.
maya meminta pendapat, gue oke2 aja. maya mengisi formulir dan tetek bengeknya. setelah nanti di survey. baru kita bisa mendapatkan kunci.
...
setelah di kost, tidak ada tanda2 faisal ngambek. keknya asik2 aja, syukurlah. maya masih sendu aneh gue.
"lo gue liatin cemberut terus yank?" tanya gue. "gak apa2 yank"
gue tau kalo cewek bilang gak ada apa2 berarti ada apa2, eh tapi maya kan lesb. gak ngaruh si kan cewe juga.
...
"gue masih cemburu yank" katanya. "maksud lo yank?"
"olive"
"gue masih sayang ama olive yank" deg. gue hati gue seperti di pukul balok. "oke terus?" tanya gue
"gak tau yank.. " terisak, dan menangis.
gue gak tau harus seperti apa. yang jelas gue gak tega juga, gue tau dia sayang gue, tapi olive juga pasti menyisakan bekas di hati Maya. anggaplah olive itu laki2. agan pasti bingung. karena dua duanya gue suka! akhirnya inilah yang keluar dari bibir gue.
"kalo gue memberatkan hari2 lo, lebih baik gue mundur! lo tau kenapa? karena gue sayang elo yank, dan gue gak mau lo sakit (dan gak mau olive sakit)"
terus tambah kenceng nangisnya.
"enggak yank, gue akan bertahan demi kesembuhan gue, demi kamu" "tapi lo sakit terus maya!"
"gak apa2 gue sakit hati, gak apa2 yank, lo tau lo besar banget artinya di hidup gue, cinta gue ke lo lebih besar sekarang, dari pada cinta gue ke olive dulu!" pekiknya di tengah isak tangisnya.
...
hening.
gue peluk maya dan mengecup keningnya.
sabar gue sedang di uji, gue bertahan tuhan. walau pun gue harus sakit. gue lebih memilih itu dari pada maya menderita seperti ini. kenapa tuhan memberi takdir menjadikan maya wanita seperti ini. kenapa maya gak seperti wanita pada umumnya.tapi gue yakin tuhan punya masa indah kelak untuk kita may. dan gue yakin rencana tuhan adalah rangkaian rahasia yang indah, walau sulit di awal namun akan berakhir bahagia. semoga..
"brooo.. udah tidur?" suara faisal sambil mengetuk. maya bergegas ke toilet mungkin menyeka air matanya. gue membukakan pintu.
"surprise!" kata faisal dan olive serempak sambil menunjukan dua botol red labl*
"asikkkk yeeeee" teriak maya dari belakang, Cumiakkan telinga. tadi lagi sedih deh perasaan.
olive senyum2.