
SIDE STORY OF MAMA LIANDRA � PART 5
Bali.
Setelah tragedi surprisse kedatangan mama liandra, kita berdua masih berbaring di tempat tidur, mama liandra memang paling jago dah ngeberantakkin kasur yg sudah gue rapihkan
Dia masih tertidur tenang, wajahnya masih menyisakan senyum, dan titik2 keringat di keningnya, abis 4 kali sih
Gue memaksakan untuk bangun, bali seperti biasa udaranya panas walaupun hujan! Hanya ada kipas angin gantung di kos gue, gue belum bisa membuka pintu kos, karena mama liandra hany tidur memakai kemeja bekas gue gawe. Bisa2 penghuni kos yg melintas pingsan atau mimisan seketika :
Gue meregangkan tubuh. Dan kedapur untuk membuat sirup.
Ponsel maya berdering mengejutkan gue, hampir membuat gelas gue tetpental. Maya tidak mendengar sama sekali, kalo dah tidur kek mayat! Gak prnah berubah. Bathin gue.
Gue menghampiri arah ponsel berdering, dan menatap layar ponsel. Olive?
Oh ya tentu saja, maya pasti memberitahukan bahwa ia di bali. Gue menjawab panggilan itu.
"hallo.." sapa gue.
"hall.. gilang?" jawabnya manja. "hehe, apa kabar liv?"
"baek, lo gimana?"
"baek" agak kaku. Karena sudah lama gue gak denger suara serak halus ini, semenjak tragedi besar di kuta.
"mayanya mana?" tanyanya "tidur liv"
"hmmm.. Oke, kangen juga ya gue ama lo, kapan2 gue maen ke kos ya, tp mungkin setelah maya pulang aja"
"ohh.. hehe.. ya oke2, dateng aja."
"oia gue pikir lo tinggal di ausi ama maya?"
"enggak koq, gue cuma mengantarnya waktu itu. Sempet beberapa minggu aja sih" "ohh.. Trus gimana hubungan lo? Dengan maya?"
"....." hening
"mmmm... eh lang gue masi kerja ni di panggil atasan. ntar gue telp lagi ya" TUT.
Ya sebenarnya itu menjawab pertanyaan gue. Mereka masih berhubungan pastinya.
...
Pukul 3 pagi, gue masih sulit memejamkan mata.
Maya masih memunggungi gue. Mata gue tiba2 liar. Hadeehh. Seharusnya gue selimuti tadi "mah" sapa gue. Memegang pundaknya, menggoyangnya pelan.
"hmnn???" jawabnya di paksakan. "boleh?" pinta gue.
"ngantuk pah"
Gue peluk dan cium tengkuknya tanpa menghiraukan jawabanya tadi. "ikh bandel banget!" protesnya.
"serius gak mau?"
"hehe, mau pah, apa si yg enggak buat papa liandranya mama " Dan terjadi sampai beberapa kali.
...
Di bandara.
Mama liandra hanya beberapa hari di bali. Sisanya mengunjungi olive. Gue males bahas
"pah kamu ke ausi ya nanti." katanya memegang pipi gue dengan kedua (telingnya ) tangannya. Matanya memandang gue mendung, terlihat air matanya jatuh perlahan.
"ia mah. Doakan ya rejeki gue bagus bulan ini."
"liandra udah makin bawel, sekarang sering banget cari2 kamu" Gue tersenyum tanpa sadar air mata gue menetes.
"iya mah. Pasti gue kangen banget ama liandra!"
Akhirnya berpelukan dan berlalu setelah mencium kening gue, dan berjalan mundur sambil melambai2. Melemparkan kata dengan bahasa bibir "i love you" dan Tersenyum sedih.
Gue memandangi dia sampai hilang karena berbelok. Bye mama liandra
Titip liandra