Pagi yang cerah diawal bulan juli, mentari telah
menunjukan wajahnya dibalik jendela kamar. Gua pandangi seragam putih biru yang
penuh coretan yang sengaja gua pajang ditembok kamar, rasanya begitu malas
harus bangun lebih awal pedahal biasanya gua begitu santai dipagi hari karena
jarak sekolah SMP dulu engga begitu jauh dari rumah tapi sekarang ceritanya
berbeda.
Selah sarapan secukupnya gua
ambil tas dan menyalakan motor, setelah dirasa cukup panas gua mulai berangkat
sekolah. Di rumah gua tinggal bersama kedua orang tua dan gua anak tunggal,
kenapa gua engga pamit terlebih dahulu ? karena gua yang terakhir masih di
rumah, maklumlah orang tua berangkat kerja sangat pagi biar engga kejebak macet
di jalan.
Karena terlalu santai di jalan
gua datang telat, semua siswa baru sudah berbaris di lapangan untuk mengikuti
hari pertama MOS. “SIAL” batin gua, Cuma telat 5 menit gua harus baris di
tempat yang berbeda, risih rasanya karena dari sini semua yang di lapangan
melihat gua bersama beberapa siswa yang terlambat lainnya, hari pertama
reputasi gua sudah jlek.
Karena
bosan mendengarkan panitia MOS memberikan arahan, gua perhatikan siswa baru
satu persatu kali aja ada yang membuat gua tertarik. Tapi dari semua yang ada
di lapangan, engga ada satu pun yang membuat gua tertarik.
Setelah hampir 1 jam mendengarkan
arahan, panitia meminta kami untuk memasuki ruangan yang sudah disediakan
“EH.. SIAPA YANG SURUH KALIAN IKUT ? KALIAN TELAT LARI 5 PUTARAN BARU BOLEH MASUK” teriak salah satu
panitia dari kejauhan
Setelah
hukuman selesai kami diperbolehkan untuk bergabung bersama siswa baru lainnya,
karena kami datang belakangan hasilnya kami harus mencari tempat yang kosong
yang bisa untuk dipakai duduk LESEHAN.
Setelah
celingak celinguk mencari tempat kosong salah seorang siswai melambaikan
tangannya memberi isyarat ada tempat yang kosong didekatnya. Tanpa basa basi
gua langsung berjalan dan menempati tempat itu.
hhhhhHHHhaaaaa… gua Tarik napas dalam-dalam dan
menghembuskannya..
“……….”
Gua diam sejenak menatap siapa
yang duduk disamping gua, dengan rambut panjang lurus, wajah cantik seperti
orang jepang dengan kulit putih dan bibir yang mempesona, serta ukuran
“gua Bobi ” bisik gua pelan sambil coba mengajaknya
berkenalan
“………..” jangankan berkenalan melirik gua pun engga
“Ini cewe budek apa emang sombong” batin gua
Setelah acara di aula selesai,
panitia memberikan kami waktu untuk istirahat. gua masih penasaran dengan dia
yang cantik tapi budek, jadi gua coba mengajak dia bareng ke kantin.
“Kantin yu” ajak gua
“yu” jawab dia singkat
Gua ingin kembali coba berkenalan
tapi tanggapan dia tadi membuat mood gua rusak. Tapi gua engga mau nyerah
begitu aja, gua berhenti dan memegang pergelangan tangannya menahan dia untuk
berhenti sebentar.
“Gua Bobi..”
“
” dia hanya menjawab dengan senyuman,
senyuman yang begitu manis

BOBIIIIII……
gua langsung melepas tangannya saat melihat
seseorang berlari dari jauh sambil teriak
Huh hah huh hah… suara napas terengah-engah dari
orang yang sedang mengtur napasnya di depan gua.
“KAMPRET… mentang-mentang lagi
sama gebetan ampe pura-pura engga kenal ama gua” protes dia sambil memukul bahu
gua pelan “Eh siapa nih ? kenalin dong” lanjutnya sambil melihat dia yang
sedang berdiri disamping gua.
“Kenalan aja sendiri” jawab gua cuek
“DARNO..” dengan Penuh percaya
diri dia mengajak berkenalan tapi gua hanya menahan ketawa karena Darno ini
adalah teman gua dari SMP dan gua sering liat dia melakukan kenalan dengan cara
seperti ini namun hasilnya selalu hanya jadi bahan bully anak tongkrongan.
“Kanza” dia menjabat tangan Darno
“Bobi” gua coba mengikuti cara Darno
“aku tau, Kamu udah tiga kali ngenalin diri. Yuk ke
kantin” dia berjalan meninggalkan kami
“HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
: ” Darno ngakak

“Ketawa lo yang puas” protes gua tapi malah membuat
Darno makin ngakak,