Aku Kau dan sabun Part 28



Dari atas sini Gua melihat beberapa calon siswa baru yang sedang di hukum keliling lapangan, gua malah membayangkan siswa itu adalah gua dulu yang datang telat. Walau awalnya gua jengkel kena hukuman di hari pertama, tapi gua bersyukur tanpa hukuman itu mungkin ceritanya akan berbeda sekarang.

Saat bel istirahat berbunyi gua turun ke bawah, Siswa baru mulai terlihat ke kantin, lapangan, dan duduk-duduk dibawah pohon rindang. Dari kejauhan gua melihat Kanza berjalan ke arah gua sambil membawa snack dan minuman ditangannya.

“Nih” kata dia memberikan sebotol minuman

“Gimana jadi panitia ?” tanya gua sambil mengambil minuman

“Hmmm gimana ya” Kata dia sambil telunjuknya di letakan dibawah dagu dengan kepala sedikit miring ke kanan “Biasa aja sih” Lanjutnya

“Nyebut biasa aja ampe mikir lama gitu”

“Hehe ke kantin yuu aku laper” Ajak Kanza sambil mengandeng tangan gua

“Ehh Mas Bob lagi” kata Ijem saat melihat gua dan Kanza dateng “eh ama neng Kanzanya sekarang mah” Lanjut dia

“kangen ya Jem sama Bobi” kata Kanza

“Engga ah Neng, Ijem mah kangen sama semua yang beli Bakso Ijem”

“Itu mah bukan Kangen orangnya Jem kangen duitnya” kata Kanza sambil memainkan Hp di tangannya “Eh bob liat deh ini”

Dia menunjukan sebuah foto-foto siswa baru yang tadi dia ambil di aula, gua ambil hp nya lalu perlahan gua liat satu persatu fotonya. Semua siswa begitu asing di mata gua, walau pun ada yang gua kenal karena letak rumahnya engga jauh dari rumah gua. Hoaahhh… gua menguap..

“Ngantuk ya ?”

“Ia Za”

“emang semalem tidur jam berapa ?”

“Hmmm jam 3 kayanya”

“Ih kamu mah, tidur jam segitu bukan bangun siang aja ntar ke sekolahnya waktu istirahat”

“Kan pengen ketemu sama lo Za

“Hehe  biasa aja pedahal mah”

“Heuuu itu kan kata-kata gua”

“Hehe ” dia malah cengengesan bego

Setelah makanan habis kami kembali ke lantai 3. Karena ngantuk gua merebahkan badan

dibangku dengan paha Kanza : sebagai bantalnya sambil menatap dia dari bawah, Kanza sedikit menunduk sambil membalas pandangan gua.

“Za”

“Iya”

“Gua mau ngomong sesuatu” Kata gua

“Apaan Bob ?”

“Ada upil” kata gua sambil menunjuk idungnya

TAK.. kepala gua langsung di jitak

“Setdahh pedahal gua Cuma becanda

“ia aku juga tadi becanda”

“Becanda lo mah sakit

“biarin wle

TETT… bel masuk berbunyi,

Gua dan Kanza turun ke bawah tapi kali ini gua engga ke kantin tapi ikut dengan dia ke aula. Walau sedikit malu karena gua bukan panitia tapi gua duduk pagar dekat aula melihat anak-anak baru dari balik jendela, dari sini gua melihat Kanza yang entah lagi ngomong apa di dalam sana karena engga jelas terdengar.


Gua jadi teringat masa-masa MOS dimana gua ngemalun sepanjang acara hanya karena memikirkan orang yang sekarang sedang bediri di depan aula di dalam sana, dia adalah Kanza orang yang menampar gua saat datang kepagian.

Tanpa sadar gua senyum-senyum sendiri mengingat semua itu, Setelah acara selesai satu persatu siswa baru keluar dari ruangan. Gua masih duduk di tembok pagar menunggu Kanza yang sedang merapihkan ruangan.

Gua pandangi satu persatu siswa baru yang lewat di depan gua, Jantung gua tiba-tiba berdebar saat melihat seseorang yang sibuk memainkan hp yang sedang berjalan ke arah sini.

Jantung gua berdetak semakin cepat saat dia semakin mendekat, semakin dekat…. lalu dia berhenti saat melihat gua yang sedang duduk di tembok pagar.

Seseorang dengan hidung mancung, kulit putih, dan rambut panjang yang menggunakan pita warna warni dengan sebuah gelang yang melilit dipergelangan tangan kanannya. Dia terlihat syok Lalu tersenyum dengan mata berkaca-kaca sampai perlahan air matanya engga bisa dia tahan lagi. Gua turun dari pagar dan berdiri di hadapanannya ,

Sekarang kami saling berpandangan dengan jarak begitu dekat, gua menyeka air matanya dengan tangan kanan. Rasanya gua ingin memeluknya tapi gua ingat sekarang hanya ada satu orang yang berhak mendapatkan pelukan gua itu. Gua lihat ke aula ternyata Kanza sudah meninggalkan ruangan dan sekarang sedang berjalan ke arah kami, buru-buru gua lepaskan tangan dari pipinya.



Aku Kau dan sabun Part 29