Hari Rabu setelah mengantar Kanza pulang sekolah
gua hentikan motor di depan sebuah Ruko berwarna biru muda yang terletak
dipinggir jalan. Sebuah Ruko berlantai 2 yang baru selesai di renovasi dengan
luas sekitar 6 x 12 M ini akan menjadi tempat gua membuka warnet, dengan modal
sekitar 80 juta yang bokap berikan gua membeli paket komputer gaming sebanyak
20 unit dan 1 unit komputer untuk server, 21 meja dan kursi plastik, 2 buah AC
yang terpasang pada dinding sepanjang 12 M serta 2 Buah kipas angin yang
menggantung di langit-langit ruangan.
Dengan dibantu Arez gua mulai merakit meja-meja
komputer, awalnya gua pikir engga akan sulit tapi ternyata engga seperti yang
dibayangkan. Meja-meja ini gak bisa sembarang main tempel, kadang saat gua
memasang bagian bawah yang bagian atas terlepas jadi harus berdua untuk
memasangnya.
Sekitar jam 21:00 setelah 21 Unit
Meja selesai dirakit gua dan Arez istirahat sejenak, gua buka pintu lebar-lebar
dan mematikan AC agar bisa bebas merokok dengan Arez di dalam. Sedang apapun
dan sesibuk apapun, pikiran gua engga pernah terlepas dari Kanza, gua lihat ada
beberapa SMS dari Kanza yang belum gua bales karena dari tadi kejar target
merakit meja. Gua keluarkan Laptop dari dalam tas dan memasang modem lalu
membuka YM. Baru gua buka Ym ada ajakan video call dari Kanza
Kanza : “Sibuk banget ya, aku ampe dilupain” Protes
dia dengan bibir manyun dibuat-buat
Gua : “Maaf ya, liat di belakang”
kata gua sambil mengarahkan kamera laptop ke arah meja-meja yang berjejer
dibelakang
Kanza : “Wah itu kamu semua yang pasang ?”
Gua : “Engga, gua berdua kok sama
Jin Iprit” sambil gua mengarahkan laptop ke Arez yang sedang asik memainkan hp
Kanza : “Itu siapa ?”
Gua : “Arez, entar dia ama temennya yang bakalan
jadi Operator tapi Temennya lagi ke
puncak ama cewenya jadi gak bisa bantuin
”
Kanza : “Duh aku jadi pengen ke sana”
Gua : “Ke puncak ?”
Gua : “Udah malem, entar besok pagi aja ke sini
”
Kanza : “Kali aja bisa mandorin kamu kan
”
Gua : “Njirrr ke sini Cuma jadi mandor doang
”
Kanza : “Hehehe kan kalo kamu pegel bisa aku
pijitin
”
Gua : “
boleh tuh”
Kanza : “Ngeres deh ngeres”
Gua : “HAHAHA
eh gua
lanjut pasang kabel dulu ya biar gak kemaleman”
Kanza : “Oke sayang, jangan di tutup YM nya ya aku
pengen mandorin dari sini”
Gua : “
iya iya”
setelah istirahat sekitar 30
menitan kita kembali melanjutkan pekerjaan, Arez memegangi Dus dan gua menarik
CPU keluar dari dalam atau sebaliknya. Sesekali gua melihat Laptop yang gua
letakan di meja Server, Kanza hanya tersenyum sambil memegangi boneka pisang
yang dia peluk. Sekitar 20 menit 21 CPU sudah terpasang lengkap dengan Monitor,
keyboard, mouse, dan earphone.
Untuk penghematan gua menggunakan
1 Stabilizer untuk 2 buah PC. Monitor berukuran 19” telah menyala dengan
background biru dengan daun berwarna hijau dan tulisan Welcome, setelah semua PC di test menyala gua dan Arez mulai
mengukur kabel-kabel yang akan digunakan sebagai jaringan internet. Karena ini
pengalaman pertama, gua harus Crimping
ulang RJ45 salah satu PC saat melihat lampu tester
menunjukan ada kabel yang salah 
Kanza terlihat ketiduran di depan Laptop dengan Ym
yang masih terhubung, lalu gua offline YM dan lanjut memasang jaringan di semua
PC, sekitar jam 22:30 kita memasang nomor-nomor pada setiap ujung kabel agar
saat terjadi masalah dengan jaringan engga kesulian menemukan kabel mana yang
bermasalah, setelah semua kabel diberi nomor gua mencolokan semua kabel pada
Hub yang berada di sebelah kanan meja Server.
Jam 00:30 semua pekerjaan telah
selesai, Arez membereskan alat-alat sedangkan gua membersihkan sampah plastik
dan sisa-sisa kabel yang berserakan di lantai. Sekitar jam 01:00 Arez pamit
pulang, gua memasukan motor ke dalam ruko dan mengunci pintu dari dalam, walau
semua komputer terlihat dari luar gua engga merasa takut sendirian di sini.
Ruko yang gua gunakan berada di
deretan ruko-ruko lain milik Alm kakek yang disewakan pada Alfamart yang buka
24 jam dan beberapa ruko yang udah tutup, yang membuat gua merasa aman adalah suasana
di sini yang selalu ramai.
Walau besok sekolah libur karena ada rapat guru,
tapi gua memutuskan untuk tidur di kamar yang berada di lantai atas.
Aku Kau dan sabun Part 38