Sore harinya setelah keperluan yang harus dibawa besok sudah lengkap, gua kembali menyalakan komputer untuk coba melanjutkan quest (misi) yang belum sempat gua selesaikan, tapi karena masih engga ada orang yang mau membantu gua untuk mengajari cara bermain game ini gua punya satu solusi yaitu dengan membuat ID baru.
Setelah ID baru selesai gua kembali membuat class
archer namun kali ini gua memberikan nick name “Kanza” dengan wajah yang gua
atur sedemikian rupa agar terlihat cantik meskipun hanya karakter game.
Baru gua main beberapa menit ada sebuah private
message masuk
“Cc, mau aku bantuin engga lawan momonnya ?”
Wah ternyata begitu mudah menemukan orang yang
mau membantu gua bermain game kalo jadi hode, tau seperti ini gua dari kemarin
buat hode biar engga kebingungan.
“Momon itu apa kaka
?” gua coba membalas PM dari Class perist dengan nick “Gelnt” karena gua
sendiri masih awam jadi engga tahu soal istilah-istilah aneh dalam dunia game
RPG
“Itu loh yang lagi cc lawan, momon = monster”
“Owh, eh ini kok darah aku jadi penuh lagi ya
pedahal engga ngisi darah ?” Tanya gua karena heran kenapa tiba-tiba bisa penuh
sendiri
“Aku PERIST cc, jadi bisa ngisi darah orang. Sini
party aja biar cepet kelar questnya”
“Party ? maksudnya pesta ? emang ada di dalam
gamenya ?”
“Party itu grup cc, jadi kalo aku bunuh
monsternya quest cc jadi cepet kelar”
“Owh gitu, trus ini apaan tanda seru di
tengah-tengah ?”
“Klik aja terus terima, itu undangan party”
“Ok”
Gua ketawa-ketawa
sendiri melihat kelakuan orang yang begitu mudah dibodohi ini, dia begitu
percaya kalo gua adalah cewe tulen pedahal dia engga tahu kalo sebenarnya yang
dia
Perut gua mulai laper, saat gua melihat jam di
pojok kanan bawah monitor sudah menunjukan pukul 09.00 malam, gua ambil nasi
lalu kembali bermain game sambil makan. Setelah berjam-jam bermain game gua
lihat ada sms masuk dari nomor asing.
from xxx : “aku kangen kamu”
to xxx : “Ini siapa ?”
Gua kembali bermain game sambil sesekali melihat
hp tapi sampai 2 jam kemudian engga kunjung ada balasan, karena mata sudah
mulai ngantuk gua memutuskan untuk tidur.
Setelah gua bangun, gua ambil hp karena masih
penasaran dengan nomor tadi tapi masih engga ada balasan. Gua coba telpon tapi
nomor tidak aktif, gua ambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi sambil
menebak-nebak siapa yang SMS tadi malam.
Apa itu SMS dari Mona ?
ah sepertinya bukan, dia kan udah punya cowo baru
Apa itu SMS dari Citra ?
tapi kayanya engga deh, dia bilang engga mau
ketemu gua lagi
Apa itu SMS dari Lizti ?
hmmm… bisa jadi, karena dia sempat bilang sampai
kapan pun akan menunggu gua kembali.
Tapi gua engga mungkin bisa kembali, karena
BOGOR-MANADO ? gua engga mau LDR, bagi gua lebih baik Jomblo dari pada LDR, apa
enaknya hanya memiliki status tapi saat hujan gua masih kedinginan engga ada
yang bisa membuat DIRLI kembali bersemangat,
“ia engga DIR ?” Tanya gua sambil
menggoyang-goyangkan DIRLI yang belum bangun
“DIR ? ah… lo lemes banget hari ini”
Gua lihat jam dinding sudah menunjukan pukul
06:10, gua bergegas mandi lalu sarapan sedikit dan berangkat sekolah. Tapi ada
yang aneh, kenapa rasanya begitu sepi ? hanya baru ada beberapa orang yang
datang. Gua coba SMS Darno
to Darno : “oii lekong, udah berangkat belum lo ?”
from Darno : “Sabar Tot, gua baru pake
sepatu”
to Darno : “Buruan lo, gua udah
nyampe sekolah”
from Darno : “Buset pagi amat lo berangkat, baru
juga jam stengah 7”
Hah setengah tujuh
? gua liat jam yang ada disudut kanan atas hp baru menunjukan pukul 06:35,
karena gua terlalu panik takut kesiangan jadi engga terlalu merhatiin jam di
hp.
“ini pasti kerjaan mamah yang percepat jam biar
gua engga berlama-lama di kamar mandi kalo pagi” protes gua dalam hati
Karena kesal
gua tendang-tendang botol bekas yang ada di lapangan sambil berjalan ke aula.
Karena masih pagi beberapa siswa baru masih pada duduk-duduk dibangku lorong kelas,
gua coba melihat ke dalam aula namun baru ada satu orang yang lagi duduk sambil
menulis.
Gua berjalan mendekatinya, tapi sepertinya dia
bukan sedang menulis tapi menggambar sesuatu dibuku. Gua penasaran apa yang
sedang dia gambar, perlahan gua coba mendekatinya tapi dia langsung menutup
buku itu segera setelah menyadari kehadiran gua dan saat gua lihat wajahnya
ternyata itu Kanza.
Ini seperti mimpi jadi kenyataan dimana gua dan
Kanza hanya berdua disebuah ruangan
:, dia berdiri dan tampak kebingungan melihat
gua yang mematung di hadapannya.

Wajahnya yang cantik dengan beberapa aksesoris
gembel tapi tetap engga mengurangi kecantikannya, gua hanya diam menatap
wajahnya lalu turun ke bajunya
“engga ada penampakan , berati ini bukan mimpi” batin gua
“Kenapa ?” Tanya dia heran
“Engga, kok sendirian ?”
“Suka-suka”
“…………….” Gua kembali diam dengan tatapan masih
melihat dadanya yang terlihat besar dan menggairahkan
suaranya menggema di dalam
ruangan
“Engga usah cabul” kata dia setelah menampar gua
“……………” gua hanya diam sambil memegang pipi kiri
yang terasa panas
setelah bicara dia mengambil buku dan tas lalu
berjalan ke arah pintu keluar, gua hanya diam melihat dia berjalan keluar dari
aula.